Di hari kiamat…….
………… Ketika mereka diselubungi cahaya yang lebih terang daripada cahaya matahari yang pernah mereka rasakan panasnya. Sebagian mereka mendesak sebagian yang lain selama seribu tahun. Namun, al-Jalil SWT tidak mengajak bicara kepada mereka sepatah katapun. Karenanya, ketika itu orang-orang pergi kepada Adam a.s.
Mereka berkata : “Wahai Adam, wahai bapak manusia, perkara ini sangat berat bagi kami. “Sementara itu, orang kafir berkata : “Wahai Tuhan, kasihanilah kami walaupun kami harus dimasukkan ke dalam neraka” Hal itu disebabkan oleh kerasnya ketakutan yang mereka saksikan. Mereka berkata : “ Wahai Adam, engkau adalah orang yang Allah ciptakan dengan tanganNya, disujudkan kepadamu para malaikatNya, dan ditiupkan kepadamu ruh-Nya. Mintakanlah syafaat untuk kami di dalam putusan qadha”
Adam a.s menjawab :” Saya telah berbuat maksiat kepada Allah ketika Dia melarang saya memakan buah pohon itu. Saya malu berbicara kepadaNya mengenai hal ini.
Karenanya pergilah kalian kepada Nuh a.s karena ia adalah orang pertama yang menjadi Muslim”
Mereka diam selama seribu tahun dan bermusyawarah tentang apa yang terjadi pada mereka. Kemudian mereka pergi kepada Nuh. Mereka berkata:” Engkau adalah rasul pertama” Lalu, mereka menyebutkan seperti apa yang disampaikan kepada Adam. Mereka meminta syafaat di dalam putusan qadha kepada mereka.
Nuh menjawab : “ Saya pernah berdoa dan karena doa itu penghuni bumi tenggelam. Sungguh saya merasa malu kepada Allah Swt. untuk memohonkan hal itu kepada-Nya. Karenanya, pergilah kalian kepada Ibrahim, kekasih Allah. Dialah yang dulu menamai kalian sebagai Muslim. Barangkali ia mau memberi syafaat kepada kalian”
Kemudian mereka bermusyawarah tentang apa yang terjadi pada mereka selama seribu tahun, Lalu mereka mendatangi Ibrahim a.s dan berkata : “ Wahai Ibrahim, wahai bapak kaum Muslim. Engkaulah yang dijadikan Allah sebagai kekasih. Karenanya, mintakan syafaat kepada Allah untuk kami. Mudah-mudahan Dia memberikan putusan terhadap apa yang terjadi diantara makhluk-Nya. “Ibrahim menjawab :” Saya telah berdusta terhadap Islam tiga kali. Dengannya saya mendebat agama Allah. Saya merasa malu kepada Allah untuk meminta syafaat kepada-Nya di dalam keadaan seperti ini. Karenanya, pergilah kalian kepada Musa a.s. Ia telah Allah jadikan sebagai lawan bicara dan mendekatkannya sebagai orang yang dibisiki. Mudah-mudahan ia bisa meminta syafaat untuk kalian”
Merekapun mengadakan musyawarah tentang apa yang terjadi pada mereka selama seribu tahun. Kemudian, mereka mendatangi Musa a.s dan berkata: “ Wahai anak ‘Imran, Engkaulah yang Allah jadikan sebagai lawan bicara dan mendekatkanmu sebagai orang yang dibisiki serta diturunkan kepadamu Taurat. Karenanya, mintakan syafaat untuk kami di dalam putusan qadha.”Keadaan ini telah lama berlangsung , sangat berdesak-desakan dan kaki bertumpuk. Orang-orang kafir dan Muslim mengeluh karena lamanya keadaan ini. Musa menjawab : “ Saya telah memohon kepada Allah Swt. untuk menghukum keluarga Fir’aun selama beberapa tahun dan agar Dia menjadikan mereka sebagai pelajaran bagi kaum yang lain. Karenanya, saya merasa malu kepada Allah Swt. untuk meminta syafaat kepada-Nya di dalam keadaan seperti ini bersamaan dengan berlakunya sebab-sebab diantara saya dan Dia dalam munajat yang ditampakkan padanya ancaman kebinasaan. Namun Dia Pemilik rahmat yang luas dan Tuhan Maha Pengampun. Karenanya, pergilah kalian kepada ‘Isa a.s karena ia adalah rasul yang paling benar keyakinannya, paling banyak makrifatnya kepada Allah Swt, paling keras kezuhudannya, dan paling jelas kebijaksanaannya. Mudah-mudahan ia dapat memintakan syafaat untuk kalian.”
Mereka bermusyawarah tentang apa yang terjadi pada mereka selama seribu tahun. Keadaannya menjadi semakin keras dan tempat berdiri semakin sempit. Mereka bertanya :” Hingga kapan kita mendatangi rasul demi rasul dan orang mulia demi orang mulia?” Kemudian mereka mendatangi ‘Isa a.s dan berkata
“ Engkau adalah ruh dan kalimat Allah. Engkaulah yang Allah namakan sebagai pemuka di dunia dan akhirat. Karenanya mintakanlah syafaat untuk kami kepada Tuhanmu di dalam putusan qadha”
‘Isa a.s menjawab, “ Sesungguhnya kaum saya menjadikan saya dan ibu saya sebagai Tuhan di samping Allah. Oleh karena itu, bagaimana saya dapat meminta syafaat di sisi Zat yang saya disembah bersamaNya dan Dia disebut Bapak bagi saya.”
Selanjutnya ‘Isa a.s berkata :” Pergilah kalian kepada penghulu para rasul dan penutup para nabi, saudara bangsa Arab karena ia menjelaskan dakwahnya sebagai syafaat bagi umatnya, padahal kaumnya banyak menyakitinya. Mereka melukai dahinya dan memecahkan giginya,. Ia paling baik kebanggaannya dan paling besar kemuliaannya”
Kemudian mereka berjalan hingga sampai mimbar Muhammad Saw. Mereka berkata kepadanya, “ Engkau adalah kekasih Allah. Kekasih adalah perantara yang paling baik. Mintakanlah syafaat untuk kami kepada Tuhanmu. Kami telah pergi kepada bapak kami Adam , tetapi ia menyuruh kami datang kepada Nuh . Kami telah pergi kepada Nuh , tetapi ia menyuruh kami datang kepada Ibrahim . Kami telah pergi kepada Ibrahim, tetapi ia menyuruh kami datang kepada Musa. Kami telah datang kepada Musa, tetapi ia menyuruh kami datang kepada ‘Isa . Kami telah pergi kepada ‘Isa, tetapi ia menyuruh kami datang kepadamu Saw. Tidak ada lagi tempat meminta sesudahmu dan tempat lari darimu. “
Muhammad Saw menjawab, “ Saya tidak akan memintakan syafaat untuk kalian sebelum Allah memberikan izin kepada siapa yang dikehendaki dan diridhai-Nya”
Setelah itu, beliau pergi ke pelataran Allah Yang Mahaagung, lalu meminta izin. Beliau diberi izin, Kemudian, beliau membuka tabir, masuk ke dalam ‘Arsy dan menjatuhkan diri untuk bersujud. Beliau tinggal disitu selama seribu tahun. Selanjutnya , beliau memuji Allah Swt. dengan pujian-pujian yang belum pernah ada seorangpun yang melantunkannya.
Pada saat itu, tempat manusia menjadi sangat sempit, keadaan mereka bertambah buruk, dan ketakukan meraka bertambah keras. Masing-masing dari mereka dikalungi dengan apa yang mereka bakhilkan di dunia. Kepada orang yang tidak membayar zakat unta akan dikalungkan seekor unta pada lehernya. Unta itu memiliki suara dan berat yang sama dengan gunung yang besar. Kepada orang yang tidak menunaikan zakat sapi akan dikalungkan sapi jantan pada lehernya. Sapi itu memiliki suara dan berat seperti gunung yang sangat besar. Suara unta dan sapi itu seperti guntur yang menggelegar.
Kepada orang yang menahan zakat pertanian akan dikalungkan pada lehernya karung-karung yang dipenuhi berbagai jenis hasil pertanian yang dibakhilkan, yang seberat-beratnya. Dibawahnya, Neraka Wail dan kebinasaan memanggilnya. Orang yang menahan zakat harta membawa ular yang berbisa dan ekornya mengikat kepalanya, melingkar dan bergantung pada lehernya sehingga seakan-akan ia dikalungi setiap yang melingkar di bumi.
Tiap-tiap orang berseru : “ Apakah ini ? “ Para Malaikat menjawab : “ Ini adalah akibat dari yang kalian bakhilkan karena kecintaan padanya dan rakus terhadapnya “ Inilah makna Firman Allah : Harta yang mereka bakhilkan itu akan di kalungkan kelak dilehernya pada hari kiamat (QS Ali’Imran/3 : 180).
Ada yang membesar kemaluannya dan mengalirkan nanah sehingga baunya mengganggu orang-orang disampingnya. Ada yang disalib di atas tiang dari bara api. Ada yang lidahnya menjulur hingga dada dalam rupa yang sejelek-jeleknya. Mereka itu adalah pezina, homoseks, dan pendusta. Ada lagi yang membesar perutnya seperti gunung, ia adalah pemakan riba. Setiap dosa telah muncul dengan sejelek-jeleknya rupa dan ditampakkan kepadanya.
Setelah itu Allah Swt, berfirman, “ Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Katakanlah bahwa Dia mendengarmu dan berilah syafaat kepada mereka karena engkau adalah pemberi syafaat “
Muhammad Saw menjawab “ Wahai Tuhanku, berilah putusan diantara hamba-hambaMu. Keadaan mereka telah begitu lama. Masing-masing telah melihat dosanya pada hari kiamat.”
Kemudian Allah Swt bertitah kepada surga agar berhias, surga didatangkan. Surga itu mengeluarkan harum yang semerbak. Wanginya menyebar sejauh perjalanan lima ratus tahun. Karenanya, hati menjadi sejuk dan jiwa hidup kembali, kecuali orang yang memiliki amalan-amalan yang jelek, mereka tercegah dari mencium bau surga. Kemudian surga diletakan di sebelah kanan ‘Arsy.
Selanjutnya Allah Swt memerintahkan agar didatangkan neraka. Karenanya, neraka merasa cemas dan ketakutan. Ia berkata kepada para malaikat yang diutus kepadanya “ Tidakkah kalian ketahui bahwa Allah menciptakan makhluk yang dengannya Dia mengazabku ?” Para malaikat menjawab : “ Tidak, demi keagungan-Nya semata-mata Dia mengirim utusan kepadamu agar engkau menyiksa orang-orang yang berbuat maksiat kepada Tuhanmu. Untuk hal seperti itu engkau diciptakan”
Para malaikat itu membawanya, neraka itu berjalan diatas empat kaki dan dituntun dengan tujuh puluh ribu tali kendali. Setiap kendali merupakan tujuh puluh ribu lingkaran. Kalau seluruh besi dunia digabungkan tidak akan menandingi satupun dari lingkarannya. Pada setiap lingkaran terdapat tujuh puluh ribu malaikat Zabaniyah. Kalau satu malaikat Zabaniayah diperintahkan untuk meratakan gunung atau bumi, tentu dapat menghancurkannya. Ia mengeluarkan suara, percikan api dan asap.
Neraka mendidih sehingga menutup cakrawala menjadi gelap. Ketika diantara ia dan makhluk ada jarak seribu tahun, ia mengambil dengan cepat tangan-tangan Zabaniyah sehingga sampai kepada para penghuni tempat perhentian. Ia memiliki bunyi yang keras, tamparan dan sesuatu yang mematikan. Karenanya ada yang bertanya, “ Apakah ini ? “ Lalu ada yang menjawab , “ Neraka Jahanam “
Neraka menarik dengan cepat tangan-tangan pengiringnya dan mereka tidak mampu menahannya karena besar kekuatannya. Karenanya, semua berlutut hingga mereka memohon kepada Ibrahim, Musa, dan ‘Isa yang bergantung pada ‘Arsy.
Orang yang ini telah melupakan al-Dzabih (Ismail), yang itu telah melupakan Harun, dan yang lain telah melupakan Maryam. Masing-masing dari mereka mulai berkata “ Wahai Tuhan Jiwaku, pada hari ini aku tidak memohon kepada-Mu, selain dengannya yakni yang paling layak bagiku”
Setiap para nabi berkata “Diriku, diriku” tetapi Muhammad Saw berkata : “Umatku, umatku. Selamatkanlah mereka wahai Tuhanku….”
………… Dari neraka jahanam itu keluar api sebesar gunung. Umat Muhammad Saw berusaha mendorongnya. Mereka berkata : “Wahai api, demi hak orang-orang yang menegakkan shalat, yang bersedekah, yang khusyuk dan yang puasa, kembalilah.” Namun api tidak mau kembali maka dipanggillah Jibril . Kemudian Jibril datang dengan membawa segelas air, lalu diberikan kepada Rasulullah Saw. Jibril berkata, “Wahai Rasulullah, ambillah ini, lalu siramkan pada api itu.” Kemudian beliau (Muhammad Saw) menyiramkan pada api sehingga ketika itu pula api itu padam. Muhammad Saw bertanya :” Air apa ini ?” Jibril menjawab, “Ini adalah air mata orang-orang yang durhaka diantara umatmu. Mereka menangis karena takut kepada Allah Swt. Lalu aku diperintahkan untuk memberikannya kepadamu agar disiramkan pada api itu, sehingga api itu padam dengan seizin Allah Swt.”
Rasulullah Saw berdo’a : “ Ya Allah anugerahilah aku dengan dua mata yang selalu menangis karena takut kepada-Mu……..”
Di hari kiamat….
…………..Mereka tunduk dan mengakui dosa, tiba-tiba datang seruan dari sisi Allah Swt, “ Wahai penguasa Jahanam, masukkanlah mereka ke dalam neraka melalui pintu pertama” Ketika neraka itu akan merenggut mereka, mereka semua berkata “La ilaha illallah…(Tiada Tuhan Selain Allah)...” Mendengar ucapan mereka, neraka lari dari mereka sejauh jarak perjalanan lima ratus tahun. Kemudian mereka mulai menangis. Tiba-tiba terdengar lagi seruan, “Wahai neraka, ambillah mereka. Wahai penguasa neraka masukkanlah mereka dari pintu pertama” Ketika itu terdengar suara keras seperti suara petir, ketika neraka ingin membakar kalbu mereka, penguasa neraka mencegahnya dan mulai berkata, “Janganlah engkau membakar kalbu yang didalamnya terdapat al-Qur’an. Ia adalah tempat bagi keimanan. Janganlah engkau membakar dahi yang bersujud kepada al-Rahman……”
Diriwayatkan ….. bahwa pada hari kiamat, al-Qur’an datang dalam rupa seorang laki-laki tampan dan berakhlak baik, lalu memberi syafaat. Islampun memberi syafaat seperti itu. Lalu ia membela dan membantah penganutnya.
Demikian pula dunia datang dalam rupa nenek-nenek yang beruban dalam keadaan yang sejelek-jeleknya. Lalu ditanyakan kepada manusia “ Apakah kalian mengenal orang ini ?” Mereka menjawab, “Kami berlindung kepada Allah dari orang ini” Namun, dikatakan kepada mereka, “Ini adalah dunia yang karenanya kalian saling bersikap hasut dan saling membenci”
Seperti itu pula didatangkan shalat Jum’at dalam rupa pengantin. Ia dikelilingi orang-orang mukmin. Lalu mereka dikelilingi bukit pasir kesturi dan kapur barus. Di atas mereka ada cahaya yang menakjubkan setiap orang yang melihatnya.
Oleh karena itu, perhatikan rahmat Allah Swt, serta keberadaan al-Qur’an, Islam dan shalat Jum’at. Bagaimana kelak mereka itu menjelma menjadi sebuah sosok.
Imam al-Ghazali
Napak tilas Ruh Dari Rahim hingga Masyar
No comments:
Post a Comment