Nafasku tersekat dalam tangisan
Duhai , mengapa nafas tak lepas bersama jeritan
Sesudah mu, tiada lagi kebaikan dalam kehidupan
Aku menangis karena aku takut hidupku kepanjangan
Kala rinduku memuncak
Ku jenguk pusaramu dng tangisan
Aku menjerit meronta tanpa mendapat jawaban
Duhai yang tinggal di bawah tumpukan debu
Tangisan memelukku
Kenangan padamu melupakan daku dari segala musibat yang lain
Jika engkau menghilang dari mataku ke dalam tanah
Engkau tidak hilang dari hatiku yang pedih
Berkurang sabarku bertambah dukaku
Setelah kehilangan Khatamul Anbiya
Duhai mataku cucurkan lah airmata sederas-derasnya
Jangan kau tahan, bahkan linangkan darah
Ya Rosulallah
Wahai kekasih Tuhan
Pelindung anak yatim dan dhuafa
Setelah mengucur airmata langit
Bebukitan,hutan dan burung
Dan seluruh bumi menangis
Duhai junjungan ku untuk mu menangis tiang-tiang ka’bah bukit2 dan lembah mekkah
Telah menagisimu mihrab tempat belajar Al-Qur’an dikala pagi dan senja
Telah menagisimu islam sehingga islam terasing ditengah manusia
Sekiranya kau lihat mimbar yang pernah menduduki..
Akan kau lihat kegelapan setelah cahaya….
No comments:
Post a Comment