Habib Alwi Bin Abdurrahman Bin Smith Tokoh Dakwah Di Sulawesi Utara



Habib Alwi Bin Abdurrahman Bin Smith Merupakan Keturunan Ke 31 Dari Rasulullah Saw. Beliau Lahir Di Pulau Manganitoe, Sangir Talaud Pada Kira-Kira Tahun 1880-An Dari Hasil Perkawinan Antara Habib Abdurrahman Bin Husen Bin Smith Yang Datang Dari Hadramaut, Dengan Penduduk Setempat, Yaitu Aisyah Binti Daeng Salasa, Seorang Bangsawan Keturunan Raja Bugis. Habib Abdurrahman Meninggalkan Pulau Sangihe Kurang Lebih 6 Bulan Sebelum Habib Alwi Lahir.

Di Masa Kecil Sepeninggal Ayahnya, Sebagai Anak Tunggal Beliau Diasuh Oleh Ibunya Dengan Dibantu Oleh Saudara-Saudara Sang Ibu. Dalam Suasana Kehidupan Ekonomi Yang Memprihatinkan Di Masa Itu, Beliau Sempat Disekolahkan Di Desa Manganitoe Hingga Tamat Sekolah Dasar. Kepintaran Dan
Kehebatan Beliau Berpidato Di Depan Kelas Dan Di Tempat-Tempat Umum Telah Menarik Perhatian Pendeta Steller, Seorang Tokoh Gereja Di Desa Manganitoe Ketika Itu. Tak Heran Sang Pendeta Lalu Berniat Akan Mengambil, Mengasuh Serta Mengembangkan Bakat Habib Alwi Itu Dengan Rencana Memasukkannya Ke Sekolah Pendeta. Namun Niat Sang Pendeta Tersebut Tidak Kesampaian Karena Habib Alwi Keburu Diambil Oleh Seorang Saudagar Kaya Dari Tahuna, Tuan Zen Basalamah Dan Tuan Syekh Bin Muhammad Bachmid Yang Kemudian Mengirim Habib Alwi Ke Jawa Untuk Dimasukkan Ke Sekolah Agama Selama Beberapa Tahun Di Sana. Sekembalinya Dari Jawa Beliau Berdagang Di Kota Manado Yang Kemudian Menyunting Salah Seorang Anak Perempuan Dari Tuan Awad Basalamah Yaitu Fatmah Basalamah (Adik Ipar Tuan Zen Basalamah). Pasca Perkawinannya, Pasangan Bin Smith-Basalamah Ini Menetap Dan Mengembangkan Usahanya Di Manado, Ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Hasil-Hasil Usahanya Yang Sukses Itu Telah Memungkinkan Beliau Memiliki Sejumlah Tanah Yang Luas Dan Terletak Di Lokasi-Lokasi Strategis Di Kota Manado Seperti Di Komo Luar, Wawonasa/Karame, Istiqlal, Dan Di Tuminting. Sedangkan Dari Hasil Perkawinannya Habib Alwi Mendapatkan Keturunan 4 Anak Laki-Laki, Yakni: Habib Abdurrahman (1915-1963), Habib Syekh (1917-1970), Habib Husen (1919-2001), Dan Habib Umar (1939-2002), Serta 1 Anak Perempuan, Syarifah Gamar (1929-1993). Kesemua Anak Tersebut Lahir Dan Meninggal Di Manado, Kecuali Habib Abdurrahman Kuburannya Di Jakarta Dan Habib Husen Di Bandung.

Pedagang Dan Juru Dakwah Yang Sukses.

Selain Berdagang, Habib Alwi Juga Punya Kegiatan Memberikan Ceramah2 Agama Dan Pengajian Di Berbagai Mesjid Di Kota Manado, Khususnya Di Mesjid Yang Berada Di Wilayah Kampung Arab (Sekarang Wilayah Istiqlal). Ketika Berada Di Manado, Habib Alwi Juga Sempat Berguru Kepada Salah Seorang Ulama Terkenal Asal Banten Lulusan Mekkah, Yaitu Kiai Haji Muhammad Arsyad Thawil.


No comments:

Post a Comment

Tentang Saya