Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tahu persis dan mengerti
aspirasi rakyat Indonesia terkait kekerasan yang dilakukan Israel
terhadap bangsa Palestina di Jalur Gaza. Aspirasi ini telah disampaikan
langsung oleh Presiden SBY dalam KTT ke-4 ASEAN – Amerika Serikat (AS)
yang dihadiri oleh Presiden Barrack Obama.
"Tanpa disuruh dan diberitahu, saya sangat mengetahui dengan jelas aspirasi rakyat Indonesia terkait isu di Jalur Gaza," tegas Presiden SBY dalam konperensi pers di Sofitel Hotel, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (21/11) pagi, menjelang keberangkatannya ke Islamabad, Pakistan, guna menghadiri pertemuan KTT Development Eight (D-8).
Atas intervensinya terkait kekerasan di Jalur Gaza itu, lanjut Kepala Negara, Presiden Amerika Serikat langsung menindaklanjuti dengan berupaya keras untuk menghentikan kekerasan di Jalur Gaza. “Presiden Obama sudah menugaskan Menlunya, Hillary Clinton, untuk segera ke Timur Tengah,” jelas SBY.
Presiden untuk kesekian kalinya kembali menegaskan, bahwa Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden SBY dalam KTT ke-4 ASEAN-Amerika Serikat di Peace Palace, Kamboja, Senin (19/11) malam, telah meminta Presiden AS Barrack Obama agar bisa melakukan upaya untuk menghentikan kekerasan di Jalur Gaza.
"Presiden menekankan perlunya seluruh pihak yang memiliki pengaruh untuk mendesak agar kekerasan dapat segera dihentikan. Bapak Presiden secara khusus merujuk pada konflik tahun 2008, dan langsung ditanggapi oleh Presiden Obama," kata Marty kepada wartawan di Pnom Penh, Kamboja, Selasa (20/11) siang.
Menurut Menlu, Presiden Obama mendengarkan dengan baik isu Konflik Gaza yang diangkat Presiden SBY. "Malam itu juga beliau bekerja untuk menghubungi semua pihak yang terkait, sehingga diharapkan konflik yang terjadi bisa teratasi," jelas Marty.
"Tanpa disuruh dan diberitahu, saya sangat mengetahui dengan jelas aspirasi rakyat Indonesia terkait isu di Jalur Gaza," tegas Presiden SBY dalam konperensi pers di Sofitel Hotel, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (21/11) pagi, menjelang keberangkatannya ke Islamabad, Pakistan, guna menghadiri pertemuan KTT Development Eight (D-8).
Atas intervensinya terkait kekerasan di Jalur Gaza itu, lanjut Kepala Negara, Presiden Amerika Serikat langsung menindaklanjuti dengan berupaya keras untuk menghentikan kekerasan di Jalur Gaza. “Presiden Obama sudah menugaskan Menlunya, Hillary Clinton, untuk segera ke Timur Tengah,” jelas SBY.
Presiden untuk kesekian kalinya kembali menegaskan, bahwa Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden SBY dalam KTT ke-4 ASEAN-Amerika Serikat di Peace Palace, Kamboja, Senin (19/11) malam, telah meminta Presiden AS Barrack Obama agar bisa melakukan upaya untuk menghentikan kekerasan di Jalur Gaza.
"Presiden menekankan perlunya seluruh pihak yang memiliki pengaruh untuk mendesak agar kekerasan dapat segera dihentikan. Bapak Presiden secara khusus merujuk pada konflik tahun 2008, dan langsung ditanggapi oleh Presiden Obama," kata Marty kepada wartawan di Pnom Penh, Kamboja, Selasa (20/11) siang.
Menurut Menlu, Presiden Obama mendengarkan dengan baik isu Konflik Gaza yang diangkat Presiden SBY. "Malam itu juga beliau bekerja untuk menghubungi semua pihak yang terkait, sehingga diharapkan konflik yang terjadi bisa teratasi," jelas Marty.
No comments:
Post a Comment