Kesesatan Syiah !! Bag 2

Adalah hal yang membuat kita mengelus dada ketika oknum ketua Majelis Ulama Indonesia yang masih mengaku ‘sunniy’ mengatakan Syi’ah itu tidak sesat. Ia adalah Prof. Umar Syihaab[1] – semoga Allah memberikan petunjuk kepadanya, dan orang-orang tidak silau dengan gelar yang disandangnya – yang mengatakan :

Kesesatan Syiah !! bag 1

Seorang penyair Arab berkata :
ومَهما تكُنْ عندَ امرىء ٍ من خليقةٍ  وإنْ خالَها تَخفَى على النّاسِ تُعلَمِ
"Bagaimanapun perangai buruk seseorang meskipun ia menyangka perangainya tersebut tidak nampak oleh manusia maka akan terbongkar juga" (Diwan Zuhair bin Abi Salma hal 6)

Kekufuran Aqidah SYiah

Mencela, melaknat dan mengkafirkan para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah ibadah yang sangat mulia di sisi kaum yang beragama Syi'ah. Kalau dahulu mereka bertaqiyah (baca berdusta) menyembunyikan aqidah busuk mereka terhadap para sahabat, akan tetapi kebusukan mereka itu terungkap juga, bahkan mulai banyak dari tokoh-tokoh mereka yang terang-terangan mencaci maki dan melaknat para sahabat.

KETERANGAN ANTARA PERINGATAN, NASEHAT DAN GHIBAH

Allah Subhana wa Ta'ala berfirman.

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah orang-orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu, jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kalian mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kalian memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kalian kerjakan." [An-Nisaa :135]

Dialog Publik Antara Sayyid ‘Alwi bin Abbas al-Maliki dan Syaikh Ibnu Sa’di di Masjidil Haram

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin–ulama Wahhabi kontemporer di Saudi Arabia yang sangat populer dan kharismatik-, mempunyai seorang guru yang sangat alim dan kharismatik di kalangan kaum Wahhabi, yaitu Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Sa’di. Ia dikenal dengan julukan Syaikh Ibnu Sa’di. Ia memiliki banyak karangan, di antaranya yang paling populer adalah karyanya yang berjudul, Taisir al-Karim al-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan, kitab tafsir setebal 5 jilid, yang mengikuti paradigma pemikiran Wahhabi. Tafsir ini di kalangan Wahhabi menyamai kedudukan Tafsir al-Jalalain di kalangan kaum Sunni.

MAKNA AHLUL BAIT NABI SHALALLAAHU 'ALAIHI WA AALIHI WA SALLAM

Para ulama berselisih pendapat di dalam menjelaskan siapa saja Aalul Bayt
Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa aalihi wa sallam. Pendapat-pendapat yang
masyhur adalah:

HUBUNGAN ERAT ANTARA AHLUL BAIT NABI SAW DENGAN SELURUH SAHABAT NABI RADHIYALLAHU 'ANHUM

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya dan memohon pertolongan-Nya.
Kami juga memohon perlindungan kepada-Nya terhadap keburukankeburukan
hawa nafsu kami, serta berlindung terhadap akibat perbuatan
buruk kami. Barangsiapa diberi karunia hidayah oleh Allah, niscaya ia akan
mendapatkan hidayah. Barangsiapa disesatkan Allah, maka tidak ada siapa
pun yang dapat memberinya petunjuk.
Sesungguhnya Rasulullah SAW merupakan pemimpin anak cucu Adam. Hal
ini merupakan hakikat syar'i yang telah disepakati seluruh kaum muslimin.
Kesepakatan ini merupakan karunia yang sangat besar bagi umat Islam.

Tafsir Surat An-Nur Ayat 11-18

Kemenangan-kemenangan dan kejayaan perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. menegakkan masyarakat Islam di Madinah, adalah tegak di atas kesetia­an sahabat-sahabatnya dan kebencian musuh-musuhnya. Orang besar selalu diuji oleh pujaan dan celaan. Di samping orang-orang sebagai Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khathab, Usman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib yang menyediakan jiwa-raganya dan harta benda biar sama hilang sama timbul dengan Nabi, ada juga musuh-musuh besar yang dalam memusuhi itu pun mereka "besar" pula.

PERISTIWA KARBALA

Pada tahun enam puluh Hijriyah Kholifah Muawiyah meninggal dunia di Syam. Kemudian sesuai dengan wasiatnya maka yang menggantikannya adalah putranya yang bernama Yazid. Penunjukan ini tentu mengundang reaksi dari para tokoh, terutama dari keluarga besar Bani Hasyim. Sebab kebiasaan jelek dari Yazid, seperti meminum minuman keras dan lainnya yang jelas jelas melanggar agama, bukan rahasia lagi bagi masyarakat saat itu. Tapi karena tangan besi yang dilakukan oleh pemerintah saat itu, maka sangat sedikit dari masyarakat yang berani menentangnya.

SAYYIDINA HUSIN RA

Belum genap satu tahun dari kelahiran putranya yang pertama, tepatnya pada tanggal lima Sya’ban tahun ke empat Hijriyah, Siti Fathimah ra. melahirkan putranya yang kedua. Berita gembira ini cepat sampai kekediaman Rosululloh SAW, yang letaknya tidak jauh dari kediaman Sayyidina Ali kw. Sehingga tidak lama kemudian Rosululloh SAW sudah berada ditempat dimana cucunya yang kedua ini dilahirkan.         Sama seperti kakaknya, begitu Sayyidina Husin ra lahir, segera diazani ditelinga kanannya dan di iqomati ditelinga kirinya.
         Dikarenakan kesenangannya beperang dan keberanian Imam Ali kw, maka putranya ini pada mulanya beliau beri nama Harb, tapi begitu Rosululloh SAW datang dan menanyakan nama cucunya, dan diberi tahu, bahwa cucunya sudah diberi nama Harb, maka Rosululloh SAW bersabda; jangan, berilah nama Husin.

Kekhalifahan Sayyidina Hasan ra

Ketika Kholifah Ali bin Abi Tholib kw habis dipukul dengan pedang oleh Abdurahman bin Muljam dan melihat luka yang begitu parah, maka pengikutnya meminta kepada beliau agar mengangkat  Sayyidina Hasan ra sebagai Kholifah. Namun saat itu Imam Ali kw tidak menyetujui permintaan tersebut dan beliau hanya berkata:

لاَ اَمُرُكُمْ وَلاَ اَنْهَاكُمْ، اَتْرُكُكُمْ كَمَا تَرَكَكُمْ رَسُولُ الله
                                     ( رواه احمد )
        Saya tidak memerintahkan kalian dan saya juga tidak melarang kalian, saya tinggalkan kalian sebagaimana Rosululloh meninggalkan  kalian.                          ( H.R. Ahmad )

Penghormatan Sayyidina Umar ra Kepada Al Hasan ra dan Al Husin ra

Penghormatan Sayyina Umar ra kepada keluarga Rosululloh SAW sangat besar. Bahkan pada tahun 16 Hijriyyah ketika daerah Madain (Persia) jatuh ketangan Muslimin yang saat itu dibawah pimpinan Saad bin Abi Waggos ra dan kembali ke Madinah dengan pampasan perang yang banyak sekali,
maka ketika Sayyidina Umar ra membagi bagikan hasil pampasan tersebut, beliau memberi Sayyidina Hasan ra dan Sayyidina Husin ra masing masing dengan seribu dirham, sedang putranya yaitu Abdulloh bin Umar hanya diberi lima ratus dirham.

Begitu pula saat beliau membagi bagikan pampasan, beliau selalu mendahulukan Bani Hasyim dari pada bani Adi bin Kaab (gobilahnya), sebagai bukti kecintaan dan penghormatan beliau kepada keluarga Rosululloh SAW.

Keutamaan Al Hasan ra Dan Al Husin ra Dan kemiripan Mereka Dengan Rosululloh Saw

Adapun mengenai keutamaan dan kedudukan Sayyidina Hasan ra dan  Sayyidina Husin ra  kelak di Surga, maka  Imam  Thurmudhi ra. meriwayatkan dari Abi Saad ra, bahwa Rosululloh SAW pernah bersabda:

اَلحَسَنْ وَالحُسَين سَيِّدَا شَبَابْ اَهْلِ الجَنَّة
                                      ( الترمذى ) 
                    
       Al Hasan dan Al Husin adalah pemimpin pemuda Ahli Jannah. (  HR.Thurmudhi )
       

Sayyidina Hasan ra

Dipertengahan bulan Romadhon tahun ketiga Hijriyah kota Madinah dan khususnya kediaman Rosululloh SAW digembirakan dengan berita lahirnya cucu pertama baginda Rosululloh SAW. Putri tercinta beliau yaitu Siti Fathimah ra.melahirkan seorang putra yang akan meneruskan keturunan dari Rosululloh SAW.        Seorang putra yang diberi nama Hasan, yang sekarang keturunannya banyak terdapat diberbagai negara dan dikenal dengan sebutan Syarif atau Asyrof

      Imam Bukhori meriwayatkan, pada suatu hari Rosululloh SAW bersabda :
اَِنَّ اِبْنِى هَذَا سَيِّدٌ وَسَيَصْلُحُ الله بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ عَظِيْمَتَيْنِ مِنَ المُسْلِمِين
             ( البخارى والترمذى وابو داود والنسائىوالطبرانى واحمد )         
        Sesungguhnya anakku ini adalah pemimpin dan Alloh melaluinya akan mendamaikan dua kelompok yang sangat besar dari kaum Muslimin.
                                                        ( HR. Bukhori, Thurmudhi dll )

Fathimah Az Zahra ra

Siti Fathimah Az Zahra ra adalah putri tersayang baginda Rosululloh Saw, yang lahir dari ibu tercimta Khodijah Al Kubro, Sayyidatu Nisa’ Ahlil Jannah. Beliau adalah ibu dari Al Hasan dan Al Husin Sayyidaa Syabab Ahlil Jannah, sedang suaminya adalah Al Imam Ali kw. Dimana Rosululloh Saw pernah bersabda : من كنت مولاه فعلى مولاه  , الترمذى والحاكم
       Barang siapa menganggapku sebagai Maulanya ( pemimpinnya ), maka Ali adalah Maulanya.  ( HR. Thurmudzi dan Al Hakim )

         Hadits ini akan kami bahas di bagian ketiga ( Imam Ali kw )
        Mayoritas ulama terutama ulama Ahlul Bait, sepakat bahwa Siti Fathimah ra lahir dikota Mekah pada tahun tiga puluh lima sesudah kelahiran Rosululloh Saw, atau lima tahun sebelum Bi’thah atau sebelum Nubuwwah atau sebelum Rosululloh Saw diutus. Tepatnya pada hari jum’at, 20 Jumadil Akhir, bersamaan dengan selesainya Binaul Ka’bah (pembangunan kembali Ka’bah )

Al Imam Ali Karromallohu Wajhah

Imam Ali kw adalah ayah Al Hasan ra dan Al Husin ra. Beliau adalah anak angkat Rosululloh SAW dan merupakan salah satu menantu Rasulullah SAW. Beliau Imam Ali kw adalah suami Siti Fathimah Az Zahra ra, sedang ayah beliau adalah Abu Thalib bin Abdul Muttalib, salah seorang paman Rasulullah SAW, yang juga menjadi ayah angkat baginda Rasulullah SAW. Beliau Abu Thalib sangat berjasa kepada Rasulullah SAW, terutama dalam menghadapi Kuffar Quraisy.

 Sebenarnya nama Asli Abu Thalib adalah Abdu Manaf. Tapi oleh karena putra sulungnya bernama Thalib, maka beliau mendapat panggilan Abu Thalib, yang artinya ayahnya Thalib.
Adapun ibu Imam Ali kw, adalah Fathimah binti Asad ra. Beliau termasuk orang-orang yang ikut hijrah ke Madinah.

ALFIRGOH ANNAJIAH GOLONGAN YANG SELAMAT

Sudah menjadi kehendak Allah, bahwa setiap umat dari seorang Rasul, selalu mengalami terjadinya perpecahan, sebagaimana yang telah terjadi pada umat Nabi Isa, umat Nabi Musa dan umat Nabi-Nabi yang lain. Begitu pula yang terjadi pada umat Nabi Muhammad, perpecahan tersebut tidak terelakkan. Sehingga umat Muhammad menurut Rasulullah, akan terpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan.
Perpecahan-perpecahan tersebut tidak lain bersumber dari adanya perbedaan-perbedaan pendapat, yang membuat satu sama lain merasa benar.

'Alawiyyin

Alawiyyin atau Bani Alawi atau Ba’alawi atau Al Abi Alawi adalah orang-orang yang bernasab kepada Rasulullah saw. Mereka itu adalah keturunan Rasulullah saw atau Dhurriyyaturrasul yang nasabnya melalui Habib Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al Uroidhi bin Ja’far Ash Shodiq bin Muhammad Al Bagir bin Ali Zainal Abidin bin Husin putra Imam Ali bin Abi Thalib dan Siti Fatimah binti Rasulullah saw.

Benarkah Imam Ali telah mendapat wasiat dan perintah dari Rasulullah agar beliau menjadi penggantinya sebagai Khalifah?

Faham yang mengatakan bahwa Sayyidina Ali telah mendapat wasiat dan perintah Rasulullah agar beliau menjadi penggantinya sebagai Khalifah itu dapat berakibat orang akan mengatakan, bahwa ternyata Imam Ali tidak menjalankan wasiat dan perintah Rasulullah, tapi mau menerima (menjalankan) wasiat Khalifah Abu Bakar, agar Imam Ali dan sahabat lainnya membai'at Sayyidina Umar sebagai Khalifah atas dasar wasiat Khalifah Abu Bakar. Seterusnya Imam Ali akan dikatakan menolak (tidak menjalankan) wasiat Rasulullah, tapi mau menerima (menjalankan) wasiat Khalifah Umar, agar ia menjadi calon Khalifah yang akan dipilih bersama lima orang lainnya.

Pengangkatan Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah

Proses pengangkatan Sayyidina Abu Bakar menjadi Khalifah dilakukan didalam satu musyawarah atau pertemuan di Sagifah Bani Saidah (sebuah Balairung di kota Madinah).

DIFINISI SAHABAT

Menurut aqidah Ahlussunah Waljamaah : Sahabat adalah orang yang waktu bertemu (berkumpul) dengan Rasulullah dalam keadaan beriman dan waktu mati juga dalam keadaan beriman.
Apabila ada orang yang waktu bertemu atau berkumpul dengan Rasulullah dalam keadaan beriman, kemudian dia murtad (keluar dari Islam), maka orang tersebut tidak termasuk (tidak digolongkan) sebagai sahabat. Sebab waktu mati dia tidak dalam keadaan beriman tapi sudah murtad.

Ketika Rasul SAW Wafat

Wafatnya Rasulullah merupakan batu ujian bagi kaum mus-limin: apakah mereka umat yang kuat, solid, dan mandiri ataukah mereka umat yang lemah dan bubar lantaran ditinggal Nabi? Sebab Rasulullah saw. bukan saja simbol pemersatu, tapi sekaligus pemimpin riil yang selalu membimbing dan memberikan inspirasi kepada umat ini secara langsung dalam seluruh kehidupan beliau, baik ucapan beliau, perbuatan beliau, maupun per-setujuan beliau atas sikap dan tindakan salah seorang dari mereka di hadapan beliau.  Tidak ada pemimpin yang begitu sangat kuat kesan dan pengaruhnya kepada rakyatnya kecuali beliau. Maka kepergian beliau jelas merupakan pukul-an yang besar sekaligus ujian bagi umat dan Negara yang baru muncul tersebut. 

انما يريد الله ليذهب عنكم الرجس اهل البيت ويطهركم تطهيرا ( الاحزاب ؛ ٣٣ )



Ahlul Bait adalah orang-orang yang mendapat keistimewaan dan keutamaan serta kedudukan tinggi dari Allah SWT. Dimana Allah telah membersihkan dosa-dosa mereka serta mensucikan mereka sesuci-sucinya.
Allah berfirman :
  انما يريد الله ليذهب عنكم الرجس اهل البيت ويطهركم تطهيرا
 ( الاحزاب ؛ ٣٣ )
 “ Sesungguhnya Allah hendak menghapus segala noda dan kotoran (dosa) dari kalian Ahlul Bait dan hendak mensucikan kalian sesuci-sucinya”

(Al-Ahzab-33)

Siti Fatimah, putri Rasulullah

Benarkah keterangan ulama-ulama syiah, bahwa Siti Fatimah, putri Rasulullah itu meninggal dunia dalam keadaan dendam pada Sayyidina Abubakar, karena persoalan tanah fadak, warisannya yang dirampas oleh Sayyidina Abu Bakar ?.

Batasan dalam mengagungkan dan memuji Habib/Sayyid/Syarif/Saadah



Imam Abdullah bin Alwy al-Haddad berkata :
“Adapun orang dari keturunan Ahlul bait yang tidak mengikuti jejak para sesepuh mereka yang suci, orang demikian itu telah kerasukan angan-angan yang merusak disebabkan oleh ketidaktahuan mereka akan soal-soal agama. Meski demikian mereka masih tetap harus dihormati, karena tali kekerabatannya dengan Rasulullah SAW. Ia harus diingatkan dan diberi nasehat-nasehat dan didorong agar mau mempelajari dan mengkaji ilmu-ilmu agama seperti yang dilakukan oleh para sesepuh mereka, banyak berbuat kebajikan, menghayati akhlaq mulia dan berperilaku yang diridhai Allah SWT. Mereka harus diberitahu bahwa merekalah yang paling layak menghayati kehidupan seperti itu dan lebih wajib daripada kaum muslimin lainnya. Mereka harus diberi pengertian sebaik-baiknya, bahwa nasab (keturunan) saja tidak bermanfaat, tidak akan mengangkat derajat orang tanpa dibarengi dengan ketaqwaan kepada Allah SWT, apalagi jika ia lebih mengutamakan soal-soal keduniaan, mengabaikan ketaatan dan mengotori dirinya sendiri dengan perbuatan-perbuatan yang menyalahi ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya.”

Mengenai Habib/Syarif/Sayyid (Kalam-2 Salaf Bani 'Alawiy)

Dalam kitabnya Al-Barqah al-Musyiqah, Imam Ali bin Abi Bakar as-Sakran menulis :
“Adapun keturunan Imam Syihabuddin Ahmad bin Isa yang datang di Hadramaut serta bertempat tinggal di Tarim, merupakan tempat tinggal yang memberi ketenangan, mereka adalah orang –orang berdarah mulia yang berbudi pekerti luhur, berkepribadian tinggi, berprilaku santun, berjiwa mulia, bersemangat tinggi, mempunyai tekad yang kuat,

AKIDAH DAN MADZHAB BANI 'ALAWI

Kali ini akan dipaparkan sejumlah data yg membuktikan bahwa akidah Bani 'Alawi dan leluhurnya adalah ahlussunnah waljamaah yang dianut oleh mayoritas ummat Islam. Data-data ini ditukil dari berbagai buku yang ditulis oleh tokoh-tokoh Bani Alawi, orang-orang yang pendapatnya mewakili mereka semua.

Fakta Kejahilan Wahabi/Salafi

Islam sama sekali tak bisa dilepaskan dari sosok Baginda Nabi SAW. Beliau adalah insan yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk memberikan pencerahan kepada umat manusia dengan agama yang sempurna ini. Tiada sosok yang patut diagungkan di muka bumi melebihi Baginda Nabi SAW. Segenap keindahan fisik dan budi pekerti terdapat dalam figur Baginda Rasulullah SAW. Mencintai Baginda Nabi SAW adalah bagian dari mencintai Allah SWT. Beliau bersaba:
مَنْ أَحَبَّنِي فَقَدْ أَحَبَّ اللهَ وَمَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطاَعَ اللهَ
“Barangsiapa mencintaiku, maka ia benar-benar telah mencintai Allah SWT. Barangsiapa menaatiku, maka ia benar-benar telah taat kepada Allah SWT.”

Pengingkaran fakta oleh agama syiah

Kita dapati banyak fakta, yang mengatakan bahwa para sahabat telah menikahkan keluarga mereka dengan keluarga Nabi -shollallohu alaihi wasallam-, mereka menikahinya, dan juga sebaliknya. Terutama Abu Bakar r.a dan Umar r.a. (syaikhoin= julukan untuk keduanya). Dan fakta ini telah disepakati oleh parasejarahan dan ahli riwayat, baik dari kalangan syiah maupun dari AhlusSunnah.

ALLAH TELAH MEMUJI PARA SAHABAT DALAM BEBERAPA AYAT AL-QUR'AN

Allah telah memuji para sahabat dalam beberapa ayat Alqur'an, diantaranya:"Rahmatku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat-Ku bagi mereka yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan mereka yang beriman kepada ayat-ayat kami (-) (yaitu) mereka yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, yang membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang telah diturunkan kepadanya (Alqur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung". (al-A'rof: 156-157)

SYIAH & KONTRADIKSINYA

Di hadapan kita ada dua kelompok :

(a) Kelompok yang mencela Alqur'an

Dengan mendakwakan terjadinya perubahan dan pemalsuan di dalamnya, yang didalangi oleh an-Nuri at-Thubrusiy, yakni pengarang kitab al-Mustadrok, yang menjadi salah satu dari 8 kitab hadits utama kaum syiah 12 imam, dialah pengarang Kitab Fashul Khitob Fi Itsbati Tahrifi Kitabi Robbil Arbab. Ia menyatakan dalam kitab tersebut tentang terjadinya tahrif (perubahan) dalam Alqur'an: "Diantara bukti adanya tahrif dalam Alqur'an adalah, fasihnya kalimat Alqur'an dalam beberapa paragraf yang sampai pada derajat mukjizat, dan lemahnya susunan kalimat di paragraf lainnya"!.[1]

BUKTI SYIAH BENCI AHLUL BAIT

Kaum syiah mengaku mereka cinta ahlul bait dan keturunan Nabi -shollallohu alaihi wasallam-.

Akan tetapi kita dapati banyak hal yang bertentangan dengan kecintaan itu. Misalnya dengan tindakan mereka mengingkari nasab sebagian keturunan beliau, seperti dua putri beliau Ruqoyyah r.a. dan Ummu Kultsum r.a.

Mereka juga mengeluarkan al-Abbas dan seluruh keturunannya dari nasab beliau. Begitu pula tindakan mereka terhadap az-Zubair bin Shofiyah r.a, yang masih bibi Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-.

Perbedaan Mukjizat, Karomah, Ma’unah, Istidroj, serta Ihanah

Dalam Kitab Bahjatul wasail bi syarhi masail, Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa,

Mukjizat ialah perkara yang nampak yang bertentangan dengan kebiasaan (yaitu hal yang luar biasa yang terhadi melalui) tangan nabi atau rasul setelah diutusnya (yang dilakukan) pada saat berdakwah (menyebarkan) misi kenabian dan kerasulan, seperti menghidupkan orang mati, menghilangkan gunung dan memancarkan air dari sela-sela jari jemari.

apa sih KHUMUS itu ?? dan bagaimana Hukum khumus dalam agama islam yg berdasarkan kitabullah?


Al Habib Husein Bin Abubakar Alaydrus (Habib Keramat Luar Batang)

Al Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus dilahirkan di Yaman Selatan, tepatnya di daerah Hadhramaut, tiga abad yang silam. Ia dilahirkan sebagai anak yatim, yang dibesarkan oleh seorang ibu dimana sehari-harinya hidup dari hasil memintal benang pada perusahaan tenun tradisional. Husein kecil sungguh hidup dalam kesederhanaan.

HABIB AHMAD BIN ALWI AL HADAD (HABIB KUNCUNG KALIBATA)

Tak jauh dari Mall Kalibata terdapat maqom Seorang waliyulloh, Habib Ahmad Bin alwi Al hadad yang dikenal dengan Habib Kuncung. Beliau adalah seorang ulama yang memilki prilaku ganjil (khoriqul a’dah) yaitu diluar kebiasaan manusia umumnya.beliau adalah waliyullah yang sengaja ditutup kewaliannya agar orang biasa tidak menyadari kelebihannya karena di kawatirkan umat nabi Muhammad terlalu mencintainya dan agar tidak terlena dengan karamah nya tersebut maka allah swt menutup karamahnya tersebut dan hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat semua karomah Beliau.

Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Habib Ali Kwitang)

Al-Habib Ali Alhabsyi adalah putera dari Al-Habib Abdurrahman Alhabsyi. Ayah beliau tinggal di Jakarta. Ibunda beliau yaitu Nyai Salmah berasal dari Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam perkawinannya dengan Al-Habib Abdurrahman Alhabsyi lama sekali tidak memperoleh seorang putera pun. Pada suatu ketika Nyai Salmah bermimpi menggali sumur dan sumur tersebut airnya melimpah-limpah hingga membanjiri sekelilingnya. Lalu diceritakanlah mimpinya itu kepada suaminya. Mendengar mimpi istrinya, Al-Habib Abdurrahman segera menemui Al-Habib Syeikh bin Ahmad Bafaqih untuk menceritakan dan menanyakan perihal mimpi istrinya tersebut. Lalu Al-Habib Syeikh menerangkan tentang perihal mimpi tersebut bahwa Nyai Salmah istri Al-Habib Abdurrahman akan mendapatkan seorang putra yang saleh dan ilmunya akan melimpah-limpah keberkatannya.

HABIB ABDULLAH BIN MUKHSIN AL 'ATTHAS (EMPANG BOGOR)

Tak jauh dari Kebon Raya Bogor tepatnya kawasan empang Bogor selatan terdapat maqom waliyulloh yang lokasinya tepat di jalan lolongok Di Kompleks Masjid An nur itulah, Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas di makamkan, bersama dengan makam anak-anaknya yaitu Al Habib Mukhsin Bin Abdullah Al Athas, Al Habib Zen Bin Abdullah Al Athas, Al Habib Husen Bin Abdullah Al Athas, Al Habib Abu Bakar Bin Abdullah Al Athas, Sarifah Nur Binti Abdullah Al Athas, makam murid kesayangannya yaitu Al Habib Habib Alwi Bin Muhammad Bin Tohir dan Maqom seorang ulama besar yang belum lama ini wafat 26 maret 2007 al walid Habib Abdurrohman Bin Ahmad Assegaf (pimpinan pon-pes Al busro citayam depok).

Syeikh Abu Bakar bin Salim

“Kamilah raja sejati, bukan yang lain. Demi Allah, selain kami, tak diketemukan raja lain. Kekuasaan pada raja hanyalah istilah belaka. Namun mereka bangga dan membuat kerusakan di dunia. Kemuliaan tanpa Allah adalah kehinaan sejati. Dan merasa mulia dengan Allah adalah kemuliaan yang hakiki.”
(Syeikh Abu Bakar bin Salim – Aurad al-Awliya’)

Al Imam An-Nibras Umar bin Abdurrahman Al-Attas

“Diantara manusia ada yang berbekal sebuah tempat air (rahmat Allah) yang mulus, sehingga ia dapat mengambil air yang mencukupinya selama satu tahun, dan ada yang hanya dapat membawa air yang mencukupinya selama satu hari, dan ada pula orang yang dapat membawa air yang mencukupinya sepanjang umurnya.” “Di zaman ini sumber air (rahmat Allah) untuk diminum tidak berkurang, tetapi mereka datang dengan membawa tempat air yang bocor. Melakukan taat dengan memakan barang yang haram, bagaikan mengambil air dengan wadah yang berlubang.”
“Mudah bagi seorang wali menobatkan orang lain sebagai penerusnya untuk menjadi wali. Yang sulit adlah bagaimana memelihara maqam wilayah (status kewalian).”

Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali Ba’alawy

Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawy

Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad - Ali - Muhammad Shohib Mirbath - Ali
 Khali' Qasam - Alwi - Muhammad - Alwi - Ubaidillah - Ahmad Al-Muhajir - Isa
 Ar-Rumi - Muhammad An-Naqib - Ali Al-'Uraidhi - Ja'far Ash-Shodiq - Muhammad
 Al-Baqir - Ali Zainal Abidin - Husain - Fatimah Az-Zahro - Muhammad SAW

Al-Habib ‘Abdullah Bilfaqih

Habib ‘Abdullah bin ‘Abdul Qadir bin Ahmad BalFaqih al-’Alawi adalah ulama yang masyhur alim dalam ilmu hadits. Beliau menggantikan ayahandanya Habib ‘Abdul Qadir bin Ahmad BalFaqih sebagai penerus mengasuh dan memimpin pesantren yang diasaskan ayahandanya tersebut pada 12 Rabi`ul Awwal 1364 / 12 Februari 1945 di Kota Malang, Jawa Timur.

AKIDAH DAN MADZHAB BANI ALAWI

Tulisan ini ditukil 100% dari buku JALAN NAN LURUS, SEKILAS PANDANG TAREKAT BANI ALAWI tulisan Yang Mulia Habib Novel bin Muhammad Alaydarus (murid dr al-arif billah Habib Anis bin Alwi bin ALi bin Muhammad al-habsyi, cucu dr penyusun kitab Mawlid Simthud duror atau terkenal dgn mawlid Habsyi) berikut beliau menulis :

Mengenai Habaib/Saadah/Syarif/Ba'Alwiy .... ( Kalam-2 Salaf Bani 'Alawiy )

Dalam kitabnya Al-Barqah al-Musyiqah, Imam Ali bin Abi Bakar al-Sakran menulis :
“Adapun keturunan Imam Syihabuddin Ahmad bin Isa yang datang di Hadramaut serta bertempat tinggal di Tarim, merupakan tempat tinggal yang memberi ketenangan,

Penjelasan mengenai Kalam Habib Ali bin Abubakar As-Sakran dalam Kitab Al-Barqoh

Al habib Ali bin Abi bakar As saakran, yang berkata dalam kitabnya :

  الذين أدناهم والمقصر منهم في أموره وهو الشريف السني.

''Sesungguhnya paling rendahnya mereka dan paling teledor diantara mereka adalah Syarif SUNNI''. (Al Barqoh Al habib Ali bin Abi bakar As saakran), hal 131-132 cetakan mesir 1347 H.

 Kalimat Selengkapnya dalam Kitab Al- Barqoh Hal 131-132 tersebut adalah Demikian,

SUMBER AJARAN SYIAH

Sebagaimana Ahlussunah memiliki kitab hadits yang berasal dari Nabi,maka sebagai mazhab, syiah harus memiliki kitab-kitab yang berisi sabda para imam ahlulbait, mereka yang wajib diikuti bagi penganut syiah.

HUBUNGAN ERAT ANTARA AHLUL BAIT NABI SAW DENGAN SELURUH SAHABAT NABI RADHIYALLAHU 'ANHUM

Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya dan memohon pertolongan-Nya.

MAKNA AHLUL BAIT NABI SAW

Para ulama berselisih pendapat di dalam menjelaskan siapa saja Aalul Bayt
Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa aalihi wa sallam. Pendapat-pendapat yang
masyhur adalah:

Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya - Syekh al- Albani

Siapakah Syekh Muhammad Nashirudin al- Albani
Pada akhir-akhir ini diantara ulama yang dibanggakan dan dijuluki oleh sebagian golongan Wahabi/Salafi sebagai Imam Muhadditsin  (Imam para ahli hadits) yaitu Syeikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, karena –menurut golongan ini– 

Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya - Al-Hâfizh adz-Dzahabi

Al-Hâfizh adz-Dzahabi ini adalah murid dari Ibn Taimiyah. Walaupun dalam banyak masalah adz-Dzahabi mengikuti paham ibn Taimiyah, –terutama dalam masalah akidah–, namun beliau sadar bahwa ia sendiri dan gurunya tersebut, serta orang-orang yang

Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya - Tajsim/penjasmanian &Tasybih

Tajsim/penjasmanian &Tasybih/penyerupaan Allah swt. kepada makhluk-Nya, Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa golongan Wahabi/Salafi melarang orang mentakwil ayat-ayat Ilahi atau hadits-hadits Rasulallah saw yang berkaitan dengan shifat. Jadi bila ada

Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya - Apakah Al-Qur’an hanya bisa diartikan secara tekstual atau literal ?

Begitu juga kelompok Salafi/Wahabi ini percaya bahwa Al-Qur’an dan Sunnah hanya bisa diartikan secara tekstual (apa adanya tekst) atau literal dan tidak ada arti majazi atau kiasan didalamnya. Pada kenyataannya terdapat ayat al-Qur’an yang mempunyai arti harfiah dan ada juga yang

Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya - Tolok ukur Tauhid Dan Syirik

Mengkhususkan tema ini pada pembahasan tersendiri. Karena di dalamnya terdapat masalah penting yang menjadi pemisah antara tauhid dan syirik, yang luput dari perhatian kalangan Wahabi. Mau tidak mau kita harus mengetahuinya, supaya

Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya - Defenisi Ibadah Berdasarkan Pemahaman Al-Qur’an

Ibadah ialah ketundukan kata-kata dan perbuatan, yang bersumber dari keyakinan adanya sifat uluhiyyah atau sifat rububiyyah pada diri sesuatu yang di-ibadahi, atau keyakinan bahwa sesuatu itu merdeka didalam perbuatannya, atau memiliki kekuasaan atas

Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya - Memonopoli ajaran Tauhid dan pengkafiran terhadap para ulama


Sekte Wahabi mengaku sebagai satu-satunya pemilik ajaran Tauhid yang bermula dari imam mereka, Muhamad bin Abdul Wahhab. Dengan begitu akhirnya mereka tidak mengakui konsep Tauhid yang dipahami oleh ulama muslimin selain sekte Wahabi dan pengikutnya.

Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya - Tauhid Rububiyyah.

Mari kita mulai dengan pembahasan singkat tauhid rububiyyah, yang menjelaskan kata ar-Rabb dengan arti Pencipta, hal ini sangat jauh dari apa yang dimaksud oleh Al-Qur’an. Sebenarnya arti kata ar-Rabb didalam bahasa dan didalam Al-Qur’an al-Karim tidak keluar dari arti “ Yang memiliki urusan pengelolaan dan pengaturan”.

Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya - Penentangan terhadap Muhammad Ibnu Abdul Wahhab.

Para ulama al-Hanbali memberontak terhadap Muhammad Ibnu Abdul Wahhab dan mengeluarkan hukum bahwa akidahnya adalah sesat, menyeleweng dan batil. Banyak  para pakar islam yang menentang ajaran atau paham Muhamad Abdul Wahhab yang tidak kami cantumkan disini.

Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya - Muhammad ibnu Abdul Wahhab

Menurut riwayat, Muhammad ibnu Abdul Wahhab ini dilahirkan di perkampungan ‘Uyainah dibagian selatan kota Najd ( Saudi Arabia) tahun 1703 masehi dan wafat tahun 1792 masehi, ia mengaku sebagai salah satu penerus ajaran Ibnu Taimiyyah. Pengikut akidah dia ini dikenal sekarang dengan nama ‘golongan Wahabi atau dikenal juga dengan Salafi ’. Nama Wahabi atau al-Wahabiyyah kelihatan dihubungkan kepada nama imamnya yaitu Muhammad ‘Abd al-Wahhab al-Najdi. Ia tidak dinamakan golongan/madzhab al-Muhammadiyyah, tidak lain bertujuan untuk membedakan diantara para pengikut Nabi Muhammad saw lainnya dengan pengikut madzhab mereka, dan juga bertujuan untuk menghalangi segala bentuk eksploitasi (istighlal). Penganut madzhab Wahabi sendiri menolak untuk dijuluki sebagai penganut madzhab Wahabi dan mereka menggelarkan diri mereka sebagai golongan al-Muwahhidun (unitarians) atau madzhab Salafus Sholeh atau Salafi (pengikut kaum Salaf), karena –menurut mereka– ingin mengembalikan ajaran-ajaran tauhid kedalam Islam dan  kehidupan murni menurut sunnah Rasulullah saw.

Siapakah golongan Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya?

Siapakah golongan Salafi/Wahabi dan bagaimana Fahamnya?

Daftar isi bab 2 ini diantaranya:

Tentang Saya